<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2024/11/1730452487087.jpeg"></figure><a href="Ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM</a> – Pendidikan di daerah terluar dan terpencil di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Syaiful Bakhri.&nbsp;Ia menegaskan bahwa peningkatan fasilitas pendidikan di wilayah-wilayah tersebut menjadi prioritas untuk mendukung proses belajar-mengajar yang optimal.Dalam wawancaranya dengan awak media, Senin (4/11/2024), Syaiful Bakhri menyatakan bahwa DPRD Kutim saat ini fokus memastikan fasilitas pendidikan di daerah terpencil memenuhi standar yang telah ditetapkan.&nbsp;Menurutnya, beberapa sekolah di Kutim sudah mulai memenuhi standar sarana-prasarana (sapras) yang ada. Namun, ia mengakui masih ada tantangan di sejumlah kecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/dprd-kutim-bahas-rpjpd-2024-2045-prioritaskan-infrastruktur-kutim-hebat-2045">https://ibukotakini.com/read/dprd-kutim-bahas-rpjpd-2024-2045-prioritaskan-infrastruktur-kutim-hebat-2045</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/penyerapan-anggaran-apbd-perubahan-kutim-2024-rendah-hingga-triwulan-ketiga">https://ibukotakini.com/read/penyerapan-anggaran-apbd-perubahan-kutim-2024-rendah-hingga-triwulan-ketiga</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/tingkatkan-sektor-pertanian-yusri-yusuf-dorong-kutim-jadi-pemasok-utama-pangan-ikn">https://ibukotakini.com/read/tingkatkan-sektor-pertanian-yusri-yusuf-dorong-kutim-jadi-pemasok-utama-pangan-ikn</a></li></ul>“Kita melihat pendidikan ini sebagai hal yang sangat penting. Sekarang ini sudah ada standar sapras yang ditetapkan, dan banyak sekolah kita di Kutai Timur sudah mulai memenuhi standar ini,” kata Syaiful.Dengan total 18 kecamatan di Kutai Timur, beberapa di antaranya masih membutuhkan dukungan yang lebih besar dalam hal fasilitas pendidikan. Tidak hanya sarana dan prasarana, menurut Anggota Komisi D itu, kekurangan tenaga pengajar juga menjadi masalah signifikan. Khususnya di daerah terpencil, masih banyak guru yang berstatus honorer, bukan pegawai negeri.“Kita masih kekurangan tenaga pendidik, terutama guru berstatus pegawai negeri. Banyak dari mereka yang masih berstatus honorer,” ungkap Syaiful.Sebagai solusi, DPRD telah mengusulkan agar guru honorer tersebut dapat ditingkatkan statusnya menjadi tenaga kontrak daerah atau TK2D. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan para guru yang selama ini telah mengabdi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau."Tidak menutup kemungkinan nantinya mereka juga bisa mengikuti tes ASN untuk menjadi pegawai tetap," tambah Syaiful, menekankan pentingnya jaminan kesejahteraan dan stabilitas bagi tenaga pengajar di Kutim. Langkah ini dianggap krusial untuk menjamin mutu pendidikan, terutama di daerah-daerah yang terpencil.DPRD Kutim juga akan terus menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kutai Timur untuk memonitor kebutuhan fasilitas dan tenaga pengajar di seluruh sekolah. Syaiful menekankan bahwa tujuan utama dari semua upaya ini adalah agar setiap sekolah di Kutim memiliki fasilitas yang memadai dan jumlah guru yang cukup.“Harapan kami adalah setiap sekolah memiliki fasilitas yang memadai dan tenaga pengajar yang cukup, sehingga anak-anak di Kutai Timur bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tutup Syaiful Bakhri. (Adv/DPRD Kutim)

MAS ADIT.png

Pendidikan Daerah Terpencil Kutai Timur Jadi Fokus Utama DPRD

1000025005.jpg

Beberapa sekolah di Kutim sudah mulai memenuhi standar sarana-prasarana (sapras) yang ada. Namun, ia mengakui masih ada tantangan di sejumlah kecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.