<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2024/11/1730452487087.jpeg"></figure><a href="ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM</a> – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Hasbollah, yang baru dilantik, menegaskan komitmennya untuk mendorong pengembangan sektor perkebunan sawit di wilayah tersebut. Ia menilai potensi besar sawit masih belum diimbangi dengan sistem pengelolaan yang optimal, terutama dalam hal sertifikasi untuk ekspor.“Perkebunan sawit saat ini cukup rumit. Usahanya besar, tapi pendapatannya kecil. Kemarin ada yang datang ke saya meminta pendampingan, apalagi sekarang prosesnya ribet, harus melampirkan sertifikat tertentu,” ungkap Hasbollah kepada media pada Selasa 3 Desember 2024.Hasbollah menjelaskan bahwa untuk mengekspor sawit ke pasar internasional, diperlukan sertifikasi kelayakan yang mencakup asal-usul tanaman, lokasi penanaman, serta kepatuhan terhadap peraturan zonasi. Di mana Kutai Timur masih perlu banyak pembenahan dalam hal ini.“Untuk ekspor, dunia memang mengharuskan sertifikasi. Misalnya, sawit ini berasal dari mana, ditanam di lokasi yang sesuai aturan atau tidak. Zonasi di Kutai Timur belum jelas, sehingga ini menjadi tantangan,” terangnya.Hasbollah mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada beberapa lembaga yang memberikan pendampingan kepada petani sawit untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan. Pendampingan ini, menurutnya, sangat penting agar produksi petani terjamin dan tidak diabaikan di pasar internasional.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/yusri-yusuf-dorong-pemkab-kutim-maksimalkan-sektor-tani">Yusri Yusuf Dorong Pemkab Kutim Maksimalkan Sektor Tani - ibukotakini.com</a></blockquote>“Pendampingan ini dilakukan supaya produksi petani aman dan layak jual. Tapi, saya bilang ke mereka, ini harus dipastikan dulu ke pemerintah, apakah pemerintah bersedia menganggarkan atau tidak, karena saya sendiri belum punya alokasi anggaran,” ungkap politisi Partai Golkar tersebut.Hasbollah menyebutkan bahwa pihaknya akan mendekati Dinas Perkebunan untuk memastikan dukungan pemerintah dalam memfasilitasi sertifikasi. Jika pemerintah menyetujui, ia siap mengawal prosesnya hingga selesai.“Kita akan koordinasi dengan Dinas Perkebunan. Kalau mereka bersedia memfasilitasi, kami akan kawal. Kalau tidak, maka kita perlu mencari solusi alternatif agar masalah ini tetap bisa terselesaikan,” tegasnya.Dengan potensi besar perkebunan sawit di Kutai Timur, Hasbollah menilai bahwa sertifikasi kelayakan sawit menjadi kunci untuk membuka peluang ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani.&nbsp;“Kita terus mendorong sinergi antara petani, lembaga pendamping, dan pemerintah daerah demi kemajuan sektor sawit,” tutupnya. (Adv)

MAS ADIT.png

Pengembangan Sawit di Kutai Timur, Anggota DPRD Hasbollah Siap Kawal Sertifikasi Ekspor

WhatsApp Image 2024-12-03 at 13.36.55.jpg

Potensi besar sawit masih belum diimbangi dengan sistem pengelolaan yang optimal, terutama dalam hal sertifikasi untuk ekspor.