IBUKOTAKINI.COM – Menjawab tingginya penetrasi internet di Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Kaltim meresmikan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini berada di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Kaltim. &nbsp;&nbsp;Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni memimpin peresmian yang didampingi Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pembangunan Manusia BSSN, Sulistyo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal, dan Wakil Bupati Kutai Barat Edyanto Arkan. &nbsp;Menurut Sri Wahyuni, pembentukan TTIS merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan digital yang aman. "Di era digital ini, penting bagi kita untuk tidak hanya memanfaatkan teknologi, tetapi juga mengantisipasi risiko keamanan data dan sistem yang menyertainya," ujarnya. &nbsp;Penggunaan internet di Kaltim tercatat tinggi. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, sebanyak 3,15 juta penduduk Kaltim atau 80,63 persen dari total populasi telah mengakses internet.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/kabupaten-penajam-paser-utara-punya-pasar-digital-lho">Kabupaten Penajam Paser Utara Punya Pasar Digital Lho.. - ibukotakini.com</a></blockquote>Jumlah ini melampaui rata-rata nasional sebesar 79,50 persen. &nbsp;Kaltim juga menempati peringkat kedua dalam penetrasi internet di Kalimantan, setelah Kalimantan Tengah dengan angka 82,40 persen.&nbsp;Namun, tingginya penggunaan internet ini juga disertai risiko keamanan digital, seperti penipuan daring (59,82 persen), pencurian data pribadi (33,04 persen), dan serangan virus (21,43 persen). &nbsp;TTIS dibentuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman siber dan memberikan edukasi terkait keamanan data.&nbsp;"Sebanyak 18,75 persen masyarakat Kaltim tidak menyadari risiko keamanan yang mereka hadapi. Ini menjadi tugas utama TTIS," jelas Sri Wahyuni. &nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pemerataan-akses-internet-di-kutai-timur-tantangan-pendidikan-daerah-terpencil">Pemerataan Akses Internet di Kutai Timur, Tantangan Pendidikan Daerah Terpencil - ibukotakini.com</a></blockquote>Sementara itu, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal menyatakan bahwa TTIS akan berperan dalam menghadapi serangan siber yang semakin marak.&nbsp;"Tim ini tidak hanya menangani insiden keamanan, tetapi juga melindungi data penting pemerintah dan meningkatkan pengetahuan petugas terkait keamanan informasi," tegasnya. &nbsp;Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltim, BSSN, dan pemerintah kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan pembentukan TTIS ini.&nbsp;Deputi BSSN Sulistyo menyebutkan bahwa peran TTIS di daerah akan memperkuat upaya nasional dalam menjaga keamanan dunia maya. &nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/modus-penipuan-tagihan-pajak-apk-marak-bri-beri-peringatan-untuk-nasabah">Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan - ibukotakini.com</a></blockquote>Dengan tim yang telah terbentuk, masyarakat Kaltim diharapkan dapat menggunakan internet dengan lebih aman dan bijak.&nbsp;TTIS juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam memitigasi risiko digital, mendukung ekosistem digital yang produktif, dan melindungi data penting di era transformasi teknologi yang kian pesat. *** &nbsp;

Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Kota di Kaltim terbentuk dan beroperasi. 

tim siber kaltim.jpeg

Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk menciptakan lingkungan digital yang aman.

Pengguna Internet Tinggi, Kaltim Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber