IBUKOTAKINI.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan kembali menggencarkan penertiban terhadap keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang kian marak di sejumlah titik kota. Penertiban terbaru dilakukan pada Minggu (4/5/2025) di kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan.Yang menarik, kali ini Satpol PP menemukan modus baru para gepeng, yakni dengan membawa gerobak dorong agar tampak seperti pekerja. Namun, setelah diamati, para pelaku tetap melakukan aksi mengemis kepada pengguna jalan.“Modus membawa gerobak ini jadi tren baru. Mereka berusaha menyamarkan diri seolah sedang bekerja, padahal tetap meminta-minta,” jelas Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Boedi Liliono pada Senin, 5 Mei 2025.Boedi menyebutkan, kegiatan ini merupakan respons atas banyaknya laporan masyarakat yang resah dengan kehadiran para gepeng di jalan-jalan protokol. Keberadaan mereka dianggap mengganggu ketertiban dan kenyamanan umum, terlebih menjelang dan pasca Lebaran, di mana jumlah gepeng biasanya meningkat.Penertiban ini bukan pertama kali dilakukan. Namun masih ada masyarakat yang memberi uang secara langsung, yang justru memperparah situasi.“Memberi uang langsung di jalanan membuat para gepeng kembali datang. Ini mata rantai yang harus diputus bersama,” tegas Boedi.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/wacana-larangan-phk-tuai-kekhawatiran-kalangan-pengusaha-daerah">Wacana Larangan PHK Tuai Kekhawatiran Kalangan Pengusaha Daerah - ibukotakini.com</a></blockquote>Aktivitas mengemis dan menggelandang di Kota Balikpapan dilarang secara tegas melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021, yang merupakan perubahan dari Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.Pasal 23 huruf E menyebutkan bahwa mengemis dan menggelandang adalah pelanggaran hukum, bahkan masyarakat yang memberi uang juga bisa dianggap melanggar.Bagi para pelanggar, Satpol PP dapat memberikan sanksi administratif, mulai dari teguran hingga denda. Selain itu, Perda juga memungkinkan sanksi pidana, berupa kurungan maksimal tiga bulan atau denda hingga Rp5 juta.“Kami tidak semata-mata ingin menghukum, tapi menjaga wajah kota. Balikpapan sebagai kota penyangga IKN harus tertib dan bersih,” kata Boedi.Boedi juga mengimbau warga agar tidak lagi memberikan uang secara langsung kepada pengemis, melainkan menyalurkan bantuan melalui lembaga resmi atau instansi terkait seperti Dinas Sosial.“Bantulah dengan cara yang benar dan bermartabat. Jangan membuat kota ini kehilangan wibawanya,” pungkas Boedi. (Adv)

MAS ADIT.png

Satpol PP Balikpapan Tertibkan Gepeng Bermodus Gerobak 

WhatsApp Image 2025-05-04 at 17.30.18.jpeg

 IBUKOTAKINI.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan kembali menggencarkan penertiban terhadap keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng)