<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2024/11/1730452487087.jpeg"></figure><a href="ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM</a> - Kutai Timur memiliki potensi besar dalam sektor kuliner, terutama di bidang usaha katering dan makanan bergizi. Namun, permasalahan modal dan infrastruktur menjadi kendala utama yang dihadapi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.&nbsp;Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan.Menurut Novel, pemerintah perlu memberikan perhatian serius untuk membantu pengembangan sektor kuliner lokal. Ia menekankan pentingnya dukungan berupa fasilitas kredit atau bantuan keuangan sesuai regulasi yang berlaku."Ayo bantu dong. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari usaha katering tersebut, dan suatu saat bisa berdiri sendiri," ujar Novel.Novel optimistis bahwa jika sektor kuliner dikembangkan dengan baik, masyarakat Kutai Timur dapat menjadi pengusaha UMKM yang mampu bersaing dengan daerah lain seperti Bali atau Surabaya.Selain kendala modal, buruknya akses jalan di beberapa desa di Kutai Timur menjadi hambatan dalam distribusi makanan bergizi, khususnya untuk sekolah-sekolah. Pelibatan warga lokal dalam penyediaan makanan bergizi dapat menjadi solusi, namun pelaku UMKM memerlukan pelatihan agar mampu menghasilkan produk berkualitas.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/dprd-kutai-timur-dukung-pengembangan-pertanian-modern">DPRD Kutai Timur Dukung Pengembangan Pertanian Modern - ibukotakini.com</a></blockquote>"Kalau distribusi makanan bergizi harus dari tempat jauh, pasti akan sulit. Sebaiknya warga lokal yang dilibatkan. Tapi masalahnya, kalau banyak UMKM di sana tidak pandai memasak makanan bergizi, perlu ada pelatihan," jelas Novel.Ia juga menyarankan agar pelatihan memasak melibatkan ahli gizi guna memastikan kualitas makanan yang dihasilkan. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan keterampilan pelaku UMKM, sekaligus mendukung upaya peningkatan gizi masyarakat di daerah terpencil.Novel berharap dengan adanya dukungan modal, pelatihan, dan perbaikan infrastruktur, sektor kuliner lokal dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, pengembangan sektor ini juga diharapkan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak di daerah terpencil."Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis UMKM di Kutai Timur mampu berkembang dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian lokal," pungkasnya. (Adv)

MAS ADIT.png

Tantangan UMKM Jadi Fokus DPRD Kutai Timur  

manik-manik.png

Pemerintah perlu memberikan perhatian serius untuk membantu pengembangan sektor kuliner lokal. 