IBUKOTAKINI.COM - Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga kesehatan hewan dan mencegah penularan rabies menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga Oktober 2025, sebanyak 8.281 hewan penular rabies (HPR) telah mendapatkan vaksin, atau mencapai 94 persen dari target tahunan yang ditetapkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan.Kepala DKP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih, mengatakan capaian tinggi tersebut menjadi bukti meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi hewan peliharaan sekaligus efektivitas pelaksanaan di lapangan.“Kami bersyukur program vaksinasi tahun ini berjalan sangat baik. Dari target keseluruhan, sudah terealisasi sekitar 94 persen,” ucapnya pada Rabu (5/11/2025).Program vaksinasi ini menyasar seluruh wilayah kota tanpa terkecuali, mulai dari kawasan padat penduduk hingga daerah pinggiran seperti Lamaru, Manggar, dan Karang Joang. Petugas vaksinator diterjunkan secara rutin untuk menjangkau hewan peliharaan masyarakat di setiap kelurahan.“Kami ingin seluruh kota terlindungi, tidak hanya di pusat kota tetapi juga wilayah yang jauh dari jangkauan,” jelasnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/vaksinasi-rabies-massal-gratis-masih-dibuka-hingga-november-2025">Vaksinasi Rabies Massal Gratis Masih Dibuka hingga November 2025 - ibukotakini.com</a></blockquote>Pelaksanaan vaksinasi rabies di Balikpapan melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas pecinta hewan, karang taruna, dan relawan. Mereka berperan dalam membantu publikasi kegiatan, pendataan, hingga pemantauan hewan pascavaksinasi.Kolaborasi tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan partisipasi warga, sekaligus memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya vaksinasi rabies.Selain capaian vaksinasi yang tinggi, Sri Wahyuningsih menegaskan bahwa tidak ditemukan kasus positif rabies di Balikpapan sepanjang 2025.“Kasus gigitan memang ada, tapi semuanya sudah tertangani sesuai prosedur. Hewannya langsung kami periksa, sementara korban manusia ditangani oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya.Untuk memastikan cakupan vaksinasi merata, DKP3 menerjunkan lima tim vaksinator yang bekerja dengan sistem kombinasi antara pos pelayanan tetap dan jemput bola ke masyarakat.Setiap tim terdiri atas tiga petugas, yaitu vaksinator, handler (pengendali hewan), dan pencatat data. Tim-tim ini ditempatkan di pos vaksinasi yang telah disepakati bersama kelurahan.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/cgh-award-2025-bukti-komitmen-balikpapan-jadi-kota-hijau-dan-bersih">CGH Award 2025, Bukti Komitmen Balikpapan Jadi Kota Hijau dan Bersih - ibukotakini.com</a></blockquote>“Setelah jam pelayanan di pos berakhir, tim langsung bergerak ke lingkungan sekitar untuk melayani warga yang belum sempat datang,” jelas Yuyun.Sistem tersebut terbukti efektif menjangkau hewan peliharaan di wilayah padat dan daerah yang sulit diakses kendaraan besar. DKP3 juga rutin mengumumkan jadwal dan lokasi pos vaksinasi melalui media sosial dan kanal resmi kelurahan.“Jadwal kami unggah setiap minggu lengkap dengan lokasi dan nama petugasnya. Masyarakat bisa menyesuaikan waktu tanpa harus menunggu lama,” imbuhnya.Ia menambahkan capaian vaksinasi yang tinggi dan nihil kasus positif tahun ini menjadi modal penting bagi Balikpapan untuk mempertahankan statusnya sebagai kota bebas rabies.“Keberhasilan bukan hanya dilihat dari jumlah vaksinasi, tapi dari tidak adanya kasus positif di wilayah kita. Itu yang terus kami jaga,” pungkasnya. ***

MAS ADIT.png

Pelaksanaan Vaksinasi Rabies oleh DKP3 Balikpapan

Vaksinasi Rabies.png

Vaksinasi Rabies Capai 94 Persen, Nol Kasus Sepanjang 2025IBUKOTAKINI.COM - Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga kesehatan hewan dan mencegah penulara