
70% Masyarakat Indonesia Tak Punya Tabungan, UOB Indonesia Soroti Perilaku Keuangan
- Fenomena ini mencerminkan tantangan besar dalam perilaku keuangan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh tekanan.
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – Sebuah survei terbaru dari Goodstat mengungkapkan fakta mengejutkan: sebanyak 70% masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan. Fenomena ini mencerminkan tantangan besar dalam perilaku keuangan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh tekanan.
Topik ini menjadi sorotan dalam media gathering bertajuk “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” yang digelar Bank UOB Indonesia. Diskusi menghadirkan Vera Margaret, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, dan Samuel Ray, seorang penulis sekaligus praktisi finansial.
70% Tidak Memiliki Tabungan, Kenapa?
Vera Margaret memaparkan hasil survei yang mengejutkan. “Sebanyak 70% dari 1.000 responden mengaku tidak memiliki tabungan. Bahkan, mereka yang sebelumnya memiliki tabungan kini sudah habis karena berbagai alasan,” ungkap Vera.
Menurut Vera, penyebab utama fenomena ini adalah pengeluaran impulsif. Data survei menunjukkan bahwa 35% pengeluaran masyarakat digunakan untuk belanja yang tidak direncanakan, terutama di platform e-commerce.
“Sistem seperti flash sale dan diskon instan membuat orang tergoda untuk membeli tanpa mempertimbangkan kebutuhan,” tambahnya. Selain itu, 25% responden menyebutkan bahwa penghasilan mereka terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi menabung.
BACA JUGA:
Vera juga menilai dampak ekonomi makro, seperti inflasi dan musim kemarau panjang akibat El Nino, yang semakin memperburuk situasi.
“Harga bahan pokok naik, daya beli masyarakat melemah, terutama di kelas menengah ke bawah,” jelasnya.
Samuel Ray menambahkan bahwa perilaku finansial tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi juga oleh gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan. Ia menceritakan pengalamannya menjalani hidup hemat bersama istri.
“Waktu istri saya hamil, dia tetap memilih naik bis daripada transportasi pribadi. Ini soal disiplin dan bagaimana kita membangun kebiasaan keuangan yang sehat,” ujarnya.
Samuel menyebut pentingnya mindfulness dalam mengelola keuangan. “Hidup sederhana bukan berarti susah, tapi lebih ke menikmati hidup sesuai kemampuan kita,” katanya.
Vera Margaret menyarankan masyarakat untuk membagi penghasilan berdasarkan prioritas. Ia memperkenalkan konsep alokasi keuangan berikut:
- Tabungan (10-20%)
“Sisihkan, bukan sisakan,” tegas Vera. Tabungan ini penting sebagai dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga. - Kebutuhan Dasar (70-85%)
Alokasikan untuk makanan, transportasi, dan tempat tinggal. - Keinginan (5-10%)
Meskipun kecil, alokasi untuk keinginan penting untuk menjaga semangat kerja.
Tabungan vs. Investasi
Mengenai perdebatan antara tabungan dan investasi, Vera menekankan bahwa keduanya sama pentingnya. “Tabungan adalah fondasi keuangan yang sehat. Sebelum berinvestasi, pastikan kita memiliki dana darurat sebesar 6-12 kali pengeluaran bulanan,” jelasnya.
Tabungan juga memberikan likuiditas yang tidak dimiliki investasi. “Ketika ada kebutuhan mendesak, kita bisa langsung menarik uang dari tabungan. Hal ini tidak berlaku pada investasi,” tambah Vera.
Samuel Ray juga membahas konsep Financial Independence Retire Early (FIRE). “Prinsipnya adalah hidup dari 4% aset yang dimiliki setiap tahunnya,” jelasnya. Misalnya, untuk pengeluaran Rp20 juta per bulan, seseorang membutuhkan aset Rp6 miliar.
“Angka itu mungkin terlihat besar, tapi dengan disiplin menabung dan berinvestasi, tujuan ini bisa tercapai,” tambahnya.
Tips Hidup Hemat dan Efisien
Samuel memberikan beberapa tips untuk mengelola keuangan dengan lebih baik:
- Kenali Prioritas: Utamakan kebutuhan dasar sebelum keinginan.
- Gunakan Diskon dengan Bijak: Gunakan promo hanya untuk barang yang benar-benar dibutuhkan.
- Kurangi Pengaruh Media Sosial: Jangan terjebak gaya hidup orang lain di media sosial.
Mulai Menabung Hari Ini
Baik Vera maupun Samuel sepakat bahwa menabung adalah langkah pertama menuju stabilitas keuangan. “Mulailah dengan menyisihkan 10% penghasilan setiap bulan. Dengan perencanaan yang tepat, kita bisa menghadapi tantangan ekonomi, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun,” pungkas Vera.
Jadi, sudahkah Anda mulai menabung hari ini?