Pembukaan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak secara zoom di Auditorium Balai Kota Balikpapan, Kamis (12/5/2022)
Kabar Ibu Kota

Cegah Stunting, Melalui Kick Off Validasi Data Keluarga Berisiko

  • IBUKOTAKINI.COM – Upaya pemerintah mencegah stunting terus dilaksanakan. Di mana Kick Off verifikasi dan validasi data keluarga berisiko mulai dilaksanakan. Dat
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Upaya pemerintah mencegah stunting terus dilaksanakan. Di mana Kick Off verifikasi dan validasi data keluarga berisiko mulai dilaksanakan. Data mengacu pada tahun 2021. 

Hal itu terungkap saat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Balikpapan, mengikuti pembukaan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak secara zoom di Auditorium Balai Kota Balikpapan, Kamis (12/5/2022).

Dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan Hj Nurlena Mas'ud, SE, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty, Ikatan Bidan Indonesia, Kader Penyuluh KB termasuk Kader PKK Kota Balikpapan.

Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak yang berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, dihadiri oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili oleh Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Agus Suprapto, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo.

Dalam sambutannya, Deputi Adpin BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai momentum dimulainya atau Kick Off kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga yang beresiko stunting yang bersumber dari pendataan keluarga tahun 2021.

Adapun maksud dari apel siaga ini, untuk menumbuhkan semangat kepada para pendamping keluarga dalam melakukan pendampingan kepada calon pengantin, calon keluarga dan keluarga secara masif sebagai ikhtiar untuk percepatan penurunan stunting di seluruh Indonesia.

"Saat ini sudah terbentuk 200 ribu tim pendamping keluarga atau 600 ribu personel dengan komposisi bidan, tim penggerak PKK dan para kader KB," ungkapnya.

Ia menyampaikan apel yang diikuti 514 Kabupaten Kota di seluruh Indonesia baik melalui zoom maupun cannel YouTube, sekaligus menyerahkan secara simbolis data keluarga yang beresiko stunting yang akan di verifikasi dan validasi dilapangkan, oleh para kader pendamping keluarga di seluruh Indonesia.

Kepala DP3KB Balikpapan Alwiaty mengatakan, TPK sudah berjalan baik di Kota Balikpapan hanya saja pada apel ini dilakukan pencanangan dan pembacaan komitmen untuk seluruh Indonesia. "Mungkin yang sebelumnya kurang aktif. Nah, untuk kedepannya harus lebih aktif dengan pembacaan komitmen tadi," ujarnya.

TPK merupakan bagian dari tim percepatan pengendalian stunting. TPK ini melibatkan Tim Penggerak PKK termasuk Ikatan Bidan Indonesia sebagai ujung tombak didalam pencegahan pengendalian stunting.

"Kegiatan ini tidak lagi dalam bentuk sosialisasi di satu tempat saja, tapi lebih banyak kita turun kepada keluarga untuk melakukan pendampingan dan melakukan intervensi secara terus menerus," jelasnya.

Alwiaty mengatakan, adanya pendampingan secara terus menerus, maka anak yang sedang dilakukan pendampingan stunting dapat betul-betul terpantau hingga anak bisa kembali sehat dan menjadi generasi berkualitas ke depannya.⠀

Selain itu, pencegahan penanggulangan stunting dengan bekerja sama Kantor Urusan Agama (KUA) setiap Kelurahan dan Kecamatan, supaya berperan serta memberikan penasehatan dalam perkawinan. Tidak hanya dalam berumah tangga saja tetapi dalam mempersiapkan calon pengantin, supaya menjadi calon pengantin yang baik.

"Begitu punya anak sudah bisa mempersiapkan anaknya, agar bisa lebih sehat. Itu penasehatan yang akan kita lakukan," ucap Alwiaty.

Ia mengakui selama adanya pandemi Covid 19, penasehatan menjadi terkendala karena pembatasan aktivitas masyarakat yang tidak boleh bertatap muka secara langsung.⠀