DPRD Kutim Dalami Persoalan Ketidakmerataan Penerimaan Tenaga Pendidik
- KUTAI TIMUR – Adanya persoalan ketidakmerataan penerimaan tenaga pendidik di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi perhatian Dewan Perwak
Kabar Ibu Kota
KUTAI TIMUR, IBUKOTAKINI.COM – Adanya persoalan ketidakmerataan penerimaan tenaga pendidik di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi perhatian Dewan Perwakilan Daerah Rakyat (DPRD).
Anggota DPRD Kutim, Yan pun turut menyoroti hal ini. Khususnya Tenaga Kependidikan Khusus Daerah (TK2D).
Yan mengatakan pelaksanaan Program Pendidikan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3K) di Kutai Timur sudah berjalan dengan baik namun terdapat ketidakmerataan peluang penerimaan P3K di setiap sekolah.
“Ketidakmerataan tersebut menyebabkan banyak guru TK2D berduyun-duyun (berbondong-bondong) mendaftar di sekolah-sekolah yang dibuka di kota, terutama di kecamatan yang berbeda,” ungkapnya saat dijumpai Selasa 14 November 2023.
Ia menyebut saat ini banyak guru yang mengajukan permintaan untuk dipindahkan kembali ke daerah asalnya. Di mana mereka dihadapkan pada sejumlah persoalan terkait pelaksanaan P3K.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Pendapatan, DPRD Kutim Ajak Optimalkan Potensi Pariwisata Kutai Timur - ibukotakini.com
- Fraksi Demokrat Tekankan Penggunaan Anggaran yang Efektif - ibukotakini.com
- Pengelolaan Belanja Daerah Harus Produktif - ibukotakini.com
“Meski mekanisme perekrutan dianggap sudah baik, namun kesabaran guru-guru kita yang kurang menyebabkan perpindahan tempat kerja yang sering terjadi," ungkap Yan.
Yana mencontohkan kasus seorang guru yang lulus dan ditempatkan di Kota Batu Ampar namun belum memiliki rumah di sana.
"Perjalanannya jauh menjadi masalah. Guru tersebut kini meminta dipindahkan kembali ke Busang, tempat dia memiliki rumah dan dekat dengan sekolah," tambahnya.
Pihaknya juga mengatakan, Pemindahan lokasi kerja guru TK2D menciptakan tantangan nyata, terutama bagi mereka yang ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya.
Untuk itu, DPRD Kutim berencana mendalami permasalahan tersebut dan mencari solusi yang adil bagi para guru TK2D, agar mereka dapat memberikan kontribusi optimal dalam dunia pendidikan.
"Keseimbangan antara peluang dan kebutuhan personal harus dicapai untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan," pungkasnya. (Adv)