logo
Alwi Alqodri
Balikpapan

DPRD Optimistis PAD Balikpapan Tembus Rp1,8 Triliun Tahun Depan

  • IBUKOTAKINI.COM - Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri, menyampaikan optimisme tinggi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2026. T
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri, menyampaikan optimisme tinggi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2026. Target PAD kota ini bisa melonjak dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,8 triliun.

Hal ini dinilai realistis melihat tren pertumbuhan ekonomi kota dan sejumlah potensi yang belum tergarap secara optimal. Alwi mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Sidang III Tahun 2024/2025 yang digelar di Gedung Parkir Klandasan, Selasa 10 Juni 2025.

"Informasi yang kami terima, insyaallah target Rp1,3 triliun bisa tercapai tahun ini. Tapi kami berharap tahun depan bisa naik menjadi Rp1,8 triliun. Masih banyak potensi yang bisa digali," katanya pada Selasa, 10 Juni 2025.

Menurut Alwi, posisi Balikpapan yang strategis sebagai pintu gerbang dan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan peluang besar untuk meningkatkan pendapatan daerah.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/11-lokasi-di-balikpapan-bakal-jadi-titik-penilaian-kla

Sektor pajak dan retribusi daerah masih bisa dimaksimalkan, terutama dari jasa, perdagangan, dan transportasi.

“Balikpapan saat ini sangat luar biasa. Peran sebagai penyangga IKN harus terus dimanfaatkan. Banyak kantong PAD yang bisa digali lebih dalam,” ucapnya.

DPRD, kata Alwi, siap mendukung langkah-langkah Pemerintah Kota Balikpapan dalam menggali potensi tersebut melalui kebijakan dan regulasi yang memudahkan investasi dan mendorong kepatuhan pajak.

Ia juga menilai revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang sedang dibahas bersama eksekutif merupakan langkah tepat untuk menguatkan fondasi fiskal daerah ke depan.

“Kalau regulasinya kuat dan adil, masyarakat juga akan lebih percaya dan patuh. Intinya, PAD meningkat tapi masyarakat tetap merasa nyaman,” imbuhnya.

Dengan peningkatan PAD, kata dia, Pemkot bisa lebih leluasa membiayai pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik tanpa terlalu bergantung pada dana transfer dari pusat.

“Harapan kami, ke depan Balikpapan bisa lebih mandiri secara fiskal. Dan itu dimulai dari pengelolaan pajak dan retribusi yang transparan dan profesional,” tandasnya. (Adv)