Gubernur Isran Noor membuka pelatihan KUMKM
Bisnis

Dua Tahun Pandemi, Perdagangan Luar Negeri Kaltim Tetap Surplus

  • IBUKOTAKINI.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara memberikan dampak yang cukup besar pada perekonomian. Meski begitu, dalam hal penanganan Covid-1
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara memberikan dampak yang cukup besar pada perekonomian. Meski begitu, dalam hal penanganan Covid-19 maupun menjaga bagaimana stabilisasi ekonomi bangsa, Indonesia masih jauh lebih baik. 

Demikian diungkapkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat Pelantikan Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) masa khidmat 2022-2027 di The Sultan Hotel Jakarta, baru-baru ini. 

"Khusus di Kaltim, selama dua tahun terakhir Covid-19, Kaltim tetap surplus perdagangan luar negerinya," katanya dengan lugas.

Adapun rata-ratanya di atas 16 miliar dollars US per tahun dihasilkan Benua Etam untuk bangsa Indonesia.

"Itu bersih, karena produksi batu bara, produk perkebunan (CPO), produk-produk pertanian dan kayu," ungkapnya dihadapan peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PP HPN Tahun 2022 dari seluruh Indonesia.

"Dan kita bersyukur, karena Kaltim masih tetap eksis dalam kondisi defisit perdagangan Indonesia," sambungnya.

Diakui orang nomor satu Benua Etam ini, surplus Kaltim terjadi dikala provinsi lain ada yang minus, seperti DKI Jakarta minus, sedangkan Jawa Barat produksinya (surplus) hanya 3,2 miliar dollars, Jawa Tengah 124 juta dollars, juga Jawa Timur terjadi demikian.

"Tapi Kalimantan Timur, masih tetap unggul sebagai penghasil devisa negara," tegasnya.

Kembali Isran Noor mengungkapkan dampak pergolakan dunia, seperti konflik perang Ukraina - Rusia, yang terjadi malah ekspor Kaltim melonjak.

Tahun ini saja sebutnya, rata-rata per bulan Kaltim mampu mengekspor komoditi unggulan sampai 3,3 miliar dollars Amerika. Jika setahun kondisi stabil seperti ini ujarnya, berarti Kaltim mampu menghasilkan 40 miliar dollars Amerika.

Akan tetapi jika dikurangi biaya import, dimana pengeluaran untuk import sekitar 10 miliar.
"Maka penghasilan Kaltim untuk bangsa ini melalui ekspor sekitar 30 miliar dollars Amerika," sebutnya.

Selain komoditi untuk energi seperti harga batu bara naik tajam, minyak jdan kayu naik, juga CPO (crude palm oil/minyak mentah sawit) ikut naik.

"CPO kita adalah terbesar di dunia atau lebih dari 58 persen produk CPO dunia berasal dari Indonesia dan Kaltim ikut berkontribusi didalamnya," pungkas mantan Bupati Kutai Timur ini.