Karyawan beraktivitas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 29 September 2021
Ekonomi

IHSG Berpotensi Menguat, Berikut Saham Bisa Ikut Cuan

  • IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali mencatatkan rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin, 11 April 2022. Berbagai senti
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali mencatatkan rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin, 11 April 2022. Berbagai sentimen akan menopang kenaikan indeks pada awal pekan ini.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa Pergerakan IHSG yang kembali mencetak all time high (ATH) sepanjang masa merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung.

Bagi dia, catatan ini merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Namun risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat kenaikan yang terjadi sudah cukup terbatas. 

Di sisi lain, kata dia, masih tercatatnya aliran dana asing (capital inflow) yang terjadi secara masif dapat menjadi salah satu faktor penunjang dari pertumbuhan tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas pada rentang support resistance 7.038 - 7.227,” kata melalui riset yang diterima TrenAsia.com Media Berjejaring Ibukotakini.com, Senin, 11 April 2022.

William tidak luput merekomendasikan sejumlah saham yang menurutnya berpeluang menghasilkan cuan sehingga layak dicermati oleh investor. Di antaranya BBCA, AALI, SMGR, ASII, INDF, BBNI, TLKM, dan LSIP.

Sebelumnya, IHSG menguat 1,17% menuju level 7.210,84 pada akhir sesi perdagangan Jumat, 8 April 2022 yang merupakan level tertinggi baru sepanjang sejarah. Pada saat itu, 244 saham parkir di zona hijau, 253 saham terkoreksi, dan 193 saham lainnya ditutup stagnan.

Selama sepekan (4 – 8 April 2022), IHSG melonjak 1,87% dengan peningkatan tertinggi pekan itu terjadi pada rata-rata frekuensi harian sebesar 8,90% menjadi 1.352.621 transaksi dari 1.242.024 transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 1,54% dan berhasil mencatatkan rekor baru menembus Rp9.000 triliun atau tepatnya Rp9.046,31 triliun dari Rp8.909,47 triliun pada pekan sebelumnya.

Kenaikan 0,06% turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa, menjadi Rp13,85 triliun dari Rp13,84 triliun pada pekan yang sebelumnya. Perubahan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 1,50% dari 22,54 miliar saham menjadi 22,20 miliar saham.

Tidak hanya disitu, investor asing juga menunjukkan optimismenya pada pasar saham Indonesia dengan mencatatkan beli bersih (net buy) hingga Rp1,41 triliun. Sedangkan, sepanjang tahun berjalan net buy asing tercatat sejumlah Rp37,52 triliun.