Kurangi Timbunan Sampah, PT PLN UIKL Kalimantan Launching BBJP Plant UPDK
- IBUKOTAKINI.COM - Upaya mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Manggar terus dilakukan Pemerintah Kota. Pada Senin kemar
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Upaya mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Manggar terus dilakukan Pemerintah Kota. Pada Senin kemarin (3/10), PT PlN UIKL Kalimantan bersama Pemkot Balikpapan melaunching BBJP Plant UPDK.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terutama PT PLN yang telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan dalam penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) teluk Balikpapan.
“Hal ini menjadi langkah awal dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, sekaligus merubah timbunan sampah yang kurang bermanfaat menjadi prodak BBJP Plant yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi,” terang Rahmad Mas’ud.
Tercatat jumlah sampah mencapai 400 ton perhari. Diproyeksi jumlah sampah akan meningkat di tengah Kaltim jadi IKN. Apalagi Kota Balikpapan sebagai penyangganya, sehingga diharapkan stake holder terkait memiliki motivasi kuat dalam pengelolaan sampah hingga menjadi lebih baik.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/kenaikan-harga-bbm-dorong-inflasi-kelompok-transportasi
- https://ibukotakini.com/read/isu-penghapusan-insentif-guru-demo-wali-kota-samarinda
- https://ibukotakini.com/read/kredit-perbankan-per-agustus-2022-tumbuh-10-persen
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sudirman Djayaleksana mengatakan peralatan untuk pengolah sampah nantinya dipersiapkan oleh pihak PLN sehingga investasi peralatan dari stake holder langsung.
“Rencananya mesin dan peralatan pihak PLN yang semua siapkan, tinggal nanti jika berjalan sukses maka akan dihibahkan, saat ini kami lagi saling menghitung pola kerja samanya mereka siapkan alatnya kami yang siapkan sampahnya,” ucapnya.
“Selanjutnya sampah diolah menjadi pelet kemudian akan diambil pihak PLN untuk dijadikan bahan baku untuk PLTU yang ada di Kariangau,” ujar mantan Kadishub Balikpapan ini.
Otniel Marrung selaku Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Balikpapan menjelaskan, launching program ini merupakan kerja sama menggunakan anggaran CSRnya PLN, sehingga pabrik ini akan diserahkan ke UPTD TPA Manggar dan dikelola secara mandiri oleh pengurus.
“Yang mana bahan bakunya menggunakan 5-10 persen sampah anorganik seperti plastik, ada 90 persen sampah organik, yang menghasilkan produknya ada dua jenis, satu pelet yang mana itu diproduksi dari ranting-ranting pohon dari daun daunan, dan ucip adalah produk dari kayu yang kita cacah, itu langsung bisa digunakan sebagai bahar untuk PLTU,” jelas Otniel.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/jelang-hut-ke-77-tni-gelar-doa-bersama
- https://ibukotakini.com/read/hadapi-perubahan-iklim-ketangguhan-petani-kopi-ditingkatkan
Untuk kapasitas mesin pembuatan ucip bisa memproduksi 2 ton sehari, kalau untuk pelet bisa produksi sampai 2 ton sehari, dengan kapasitas mesinnya perjam bisa menghasilkan 100-200 kg.
Di mana mesin ucip menggunakan bahan bakar solar, memang kita rancang untuk solar sehingga bisa dibawa kemana-mana tidak menetap disatu lokasi, dan yang lain menggunakan motor listrik,” akunya.
Pihaknya juga sudah membawa pelet dan ucip ke PLTU teluk Balikpapan sekitar 14,5 ton dan dilakukan ujibakar pada boiler. Yang mana seharusnya membutuhkan 3 ribu ton sebulan, tapi sekarang baru 50 ton sebulan yang terpenuhi.
“Makanya ini namanya penelitian dan pengembangan, kalau kedepan ada yang mau mengembangkan silahkan dengan kapasitas lebih besar,” tutupnya. ###