Legislator Sebut Deviasi Proyek Pembangunan Kawasan Sekolah Terpadu Bisa Dikejar Jika Kontraktor Maksimalkan Pekerjaan
- IBUKOTAKINI.COM - Pembangunan kawasan Sekolah Terpadu di Balikpapan Regency menjadi sorotan sejumlah pihak.Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan dari Fraksi PDI-Pe
Advertorial
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Pembangunan kawasan Sekolah Terpadu di Balikpapan Regency menjadi sorotan sejumlah pihak.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan dari Fraksi PDI-Perjuangan, Yohanis Patiung mengatakan, dengan deviasi atau keterlambatan pekerjaan yang ada, seharusnya kontraktor pelaksana sudah mendapatkan panggilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Ia berdomisili di kawasan Balikpapan Regency dan sesekali berkeliling kompleks, namun tak menemukan kegiatan pekerjaan yang sedang berlangsung di lokasi tersebut.
“Saya lihat, tidak ada kegiatan di situ,” ucapnya ketika ditemui di Kantor Komisi IV DPRD Balikpapan, Senin (16/5/2023).
“Kita tidak tahu kendalanya apa, apakah duitnya tidak ada atau bagaimana, pada saat kita sidak ke sana malah kontraktornya kabur,” tambahnya lengkap.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/slamet-iman-santoso-dan-amin-hidayat-menjadi-anggota-dprd-balikpapan-sisa-periode-2019-2024
- https://ibukotakini.com/read/balikpapan-kembali-meraih-wtp-laporan-keuangan-daerah-tahun-2022
- https://ibukotakini.com/read/progres-dinilai-tak-sesuai-dprd-akan-panggil-kontraktor-pelaksana-proyek-sekolah-terpadu-di-balikpapan-regency
Menanggapi hal ini, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pihak kontraktor. Tentu, dengan pertimbangan semua anggota komisi yang akan dibahas pada rapat internal komisi.
Kendati begitu, ia menyarankan kepada pemberi kerja, yakni Disdikbud Kota Balikpapan untuk melakukan pemanggilan, kepada kontraktor dan konsultan pengawas.
“Dalam pemanggilan bisa disarankan untuk mengubah mekanisme pekerjaan, menambah tenaga, supaya bisa mengejar keterlambatan itu,” sebutnya.
Sebab, seiring berjalannya waktu, deviasi yang ada saat ini dapat terus meningkat ke depannya. Menurutnya, pekerjaan ini dapat diselesaikan apabila kontraktor mengubah kondisi yang ada saat ini.
“Kalau kontraktornya melihat kondisi deviasi ini kemudian menambah tenaga kerja, dikerjakan secara lembur, ya bisa (selesai sesuai target),” katanya.
“Tetapi kalau tetap seperti itu, saya yakin tidak bisa. Apalagi, itu bangunan bertingkat, berbeda jika hanya satu lantai,” pungkasnya.