Pemodal dalam negeri mendominasi realisasi investasi di Kaltim pada Triwulan III-2022.
Ekonomi

Pemodal Dalam Negeri Dominasi Realisasi Investasi di Kaltim

  • IBUKOTAKINI.COM - Subsektor industri kimia dasar serta barang kimia dan farmasi menjadi pengerek utama investasi berdasarkan sektor usaha. 
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM–  Pemodal dalam negeri mendominasi investasi di Kalimantan Timur pada Triwulan III – 2022. Subsektor industri kimia dasar serta barang kimia dan farmasi menjadi pengerek utama investasi berdasarkan sektor usaha.  

Dua subsektor usaha itu, mengalami penambahan investasi terbesar mencapai Rp 5 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha sebesar 51,39 persen.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto menjelaskan, secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada Triwulan III tahun 2022.

“Selain itu, sektor usaha pertambangan juga masih menjadi primadona investasi. Realisasi investasi dari sektor pertambangan berkontribusi sebesar Rp 3,07 triliun atau 31,52 persen,” kata Puguh dikutip dari kanal Diskominfo Kaltim. 

Sisanya, realisasi investasi diisi dengan sektor usaha lain seperti subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang  mencapai nilai investasi sebesar Rp 459,53 miliar atau 4,72 persen.

BACA JUGA:

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 3.817 orang atau 33,83 persen. Dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMDN.

“Selanjutnya subsektor pertambangan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 2.931 orang atau 33,83 persen dari total seluruh tenaga kerja Indonesia yang terserap. Subsektor perdagangan dan reparasi menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 469 orang atau 5,41 persen,” terang Puguh, Selasa (22/11/2022). 

Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan III Tahun 2022 sebesar Rp 4,48 triliun. Berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mendapatkan tambahan investasi terbesar yaitu USD 142,79 juta atau senilai Rp 2,08 triliun dengan persentase sebesar 46,46 persen dari keseluruhan realisasi PMA.

Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di wilayah Kaltim adalah industri mineral non logam sebesar USD 42,55 juta atau senilai Rp 621,26 miliar dengan persentase 13,85 persen. Kemudian subsektor kehutanan sebesar USD 21,04 juta atau Rp 307,23 miliar dengan persentase 6,85 persen. 

BACA JUGA:

Secara keseluruhan, terdapat sekitar 18 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMA pada Triwulan III tahun 2022.

Menurut Puguh, dari sisi penyerapan tenaga kerja, subsektor pertambangan menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak. Yakni sebanyak 1.179 orang atau 38,42 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMA.

Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja indonesia adalah subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.039 orang atau mencapai 33,85 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap.

“Disusul subsektor industri mineral non logam menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 233 orang atau mencapai 7,59 persen dari total jumlah tenaga kerja indonesia yang terserap,” tutup Puguh. ###