Provinsi Kaltara Butuh 70 Tahun Terbebas dari Narkoba

TANJUNG SELOR, IBUKOTAKINI.COM – Pengguna narkoba di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan Timur mencapai 13.680 orang. Data ini diungkapkan Wakil Gubernur Kaltara, Yansen Tipa Padan saat menghadiri kegiatan coffee morning “Akselerasi Pembangunan Kewilayahan di Provinsi Kalimantan Utara” bersama Forkopimda Kaltara, baru-baru ini.

Menurut Yansen TP, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di wilayah Kaltara perlu mendapat perhatian serius, selain menjaga stabilitas keamanan menjelang tahun politik.

“Ini tidak bisa kita dibiarkan, seluruh pihak harus memaksimalkan perannya, meningkatkan sinergitas dalam memberantas penyalahgunaan narkoba,” kata Wagub Kaltara, Yansen TP dalam pernyataan yang diterima redaksi, Senin (22/5/2023).

Menurut Yansen, tingginya penyalahgunaan narkoba di wilayah itu tak lepas dari kondisi geografi wilayah Kaltara. Provinsi Kaltara sebagai daerah perbatasan, berada dititik yang cukup rawan sebagai pintu masuk peredaran narkotika di Indonesia.

BACA JUGA:

• Rokok Disamakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Disebut Dapat Merugikan Masyarakat di Sektor Tembakau - ibukotakini.com
• Gubernur Kaltim Isran Noor Sebut STS: Sawit Tukar Sabu - ibukotakini.com

Merujuk data dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, pengguna narkoba yang terdampak di Kaltara kini mencapai 13.680 orang. Rehabilitasi atau yang bisa disembuhkan hanya 270 orang per tahunnya. 

“Dengan begitu, Kaltara butuh 70 tahun terbebas dari penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.

Wagub menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat Gubernur berencana akan berkunjung ke wilayah perbatasan Kaltara.

“Mungkin Kepala BNNP, Kapolda Kaltara bisa ikut mendampingi ke sana (Krayan,red). Mudah-mudahan ini langkah kongkrit kita,” pintanya.

Wagub berharap forum ini dapat maksimalkan dan memperkuat aksi dan kerjasama dalam membangun Kaltara Sehat, terbebas dari penyalahgunaan narkoba. ###