Realisasi Konversi Motor Listrik Baru Tercapai 17%
Bisnis

Realisasi Konversi Motor Listrik Baru Tercapai 17%

  • JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap konversi motor berbah
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik memang masih rendah.

Berdasarkan paparan Arifin, per 18 November 2023, konversi motor listrik ditargetkan sebanyak 350 motor yang sudah kontrak hingga 2023. Hingga saat ini, realisasi konversi motor listrik baru mencapai 60 unit atau 17% dari target. Sementara, jumlah motor yang dalam proses konversi mencapai 78 unit.

Arifin menyebut, karena hal ini dampak pada penyerapan anggaran Kementerian ESDM yang baru mencapai 59,03%. Padahal pemerintah mempunyai target 350 unit konversi motor listrik hingga 2023.

"Penyerapan anggaran Kementerian ESDM sampai 18 November 2023 mencapai 59,03%, masih terdapat deviasi -5,68%. Realisasi ini masih rendah terutama disebabkan pada kegiatan insentif konversi motor BBM ke motor listrik, di mana minat masyarakat yang masih rendah," katanya dalam Raker dengan Komisi VII pada Selasa, 21 November 2023.

Arifin menyebut Kementerian ESDM akan terus mendorong realisasi kegiatan yang sifatnya langsung dirasakan masyarakat, termasuk salah satunya konversi motor BBM ke motor listrik.

Hal ini diharapkan mampu menaikan realisasi anggaran sampai Desember 2023 dapat mencapai 98,53%. Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui, pemerintah tengah mengkaji adanya perubahan insentif untuk bisa  menarik minat masyarakat mengubah motor lamanya menjadi motor listrik.

BACA JUGA:

"Insentif Rp7 juta untuk motor baru, kalo sekarang motor baru dengan motor bekas harus lain insentif pemanisnya," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 10 November 2023.

Arifin membocorkan, akan ada perubahan insentif senilai Rp10 juta yang akan diberikan ke masyarakat. Namun, hingga saat ini pemerintah terus mengakaji segala potensi yang ada untuk menarik minat ke kendaraan listrik.

Senada dengan Arifin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan, pihaknya mengupayakan insentif tersebut naik tahun depan atau 2024.

Rachmat menjelaskan, pemerintah memang terus mengevaluasi pemberian insentif kendaraan listrik. Pasalnya realisasi insentif kendaraan listrik dinilai belum optimal, contohnya program konversi motor listrik.

Rachmat menyebut pemerintah menargetkan 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik mengaspal di 2030. Untuk mencapainya pemerintah lalu memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik.***