PLTA Kayan di Sungai Kayan, Desa Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Foto: KHE
Bisnis

Sumitomo Corporation Gelontorkan Investasi di PLTA Kayan

  •  IBUKOTAKINI.COM - Sumitomo Corporation, perusahaan investasi asal Jepang menanamkan investasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan,
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Sumitomo Corporation, perusahaan investasi asal Jepang menanamkan investasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

Salah satu perusahaan terbesar di dunia itu masuk ke Kaltara melalui PT Kayan Hydro Energi (KHE). Kesepakatan kedua perusahaan terungkap dalam launching agreement  dengan di Jakarta, baru-baru ini. 

Menurut Direktur Operasional PT KHE, Khaeroni, penandatanganan kerja sama akan mempercepat pembangunan PLTA Kayan Cascade.  

KHE sebagai pemrakarsa dan pengembang proyek (PLTA) Kayan Cascade akan membangun  5 bendungan. Pada saat ini KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan.

"PLTA Kayan memiliki nilai investasi lebih dari 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 258 triliun dengan nilai kurs Rp15.178 per dolar AS," kata Khaeroni.

Setelah kesepakatan ini, mulai tahun depan akan dibangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak atau diversion channel bendungan, yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade. 

BACA JUGA:

PLTA Kayan Cascade sudah berjalan sejak 2011. Nantinya produksi listrik dari PLTA ini akan melistriki kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) termasuk kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.

PLTA Kayan memanfaatkan area sepanjang Sungai Kayan dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya. Tahap pertama PLTA Kayan berkapasitas 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.

jika PLTA Kayan Cascade ini selesai, Indonesia bakal menjadi negara yang paling siap menghadapi net zero emission (NZE). Apalagi dengan nilai investasi lebih dari 17 miliar dolar Amerika, PLTA Kayan Cascade ini bakal menjadi PLTA terbesar se-Asia Tenggara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah terus menjalankan komitmennya dalam penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya, pemerintah membidik pencapaian bauran EBT di tahun 2026 sebesar 23 persen.

Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy (KHE) dengan Sumitomo Corporation terkait pembangunan PLTA Kayan Cascade.

"Pemerintah Indonesia menargetkan 23 persen dari keseluruhan energi yang berasal dari energi renewable di tahun 2026," ucap Airlangga dalam acara yang berlangsung di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis, (6/10/2022).

Airlangga juga mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah memprioritaskan pengembangan transisi energi, dalam hal ini pengembangan energi yang di Kalimantan. Nantinya jika sudah beroperasi, PLTA Kayan Cascade akan menjadi bagian komitmen Indonesia dalam net zero emission (NZE) di tahun 2060.

"Oleh karena itu kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan percepatan dari pekerjaan Kayan Energi, dan tentu saya berharap bahwa di tahun 2023 sudah kelihatan pekerjaan fisiknya," sambungnya.

Sementara itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr Kanasugi Kenji percaya bahwa kerja sama antara PT KHE dengan Sumitomo dalam proyek PLTA Kayan Cascade punya potensi besar dan bisa menjadi contoh kerja sama masa depan di bidang energi antara Jepang dan Indonesia.

Dengan terbangunnya PLTA Kayan maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon. Dan pihak Sumitomo Corporation berencana untuk mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan- perusahaan Jepang yang sekarang ini mempunyai komitmen yang solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan. ###