Wujudkan Layanan Inklusi Perlu Keterlibatan Multipihak
- BALIKPAPAN – Direktur Eksekutif (Sigab), Suharto Ph.D menyebut, selain pemerintah, dunia usaha dan masyarakat harus terlibat wujudkan kesetaraan.
Komunitas Kita
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Direktur Eksekutif Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (Sigab), Suharto Ph.D mengapresiasi Pemerintah Kota Balikpapan yang serius mewujudkan kota inklusi.
Menurut Suharto, tidak mudah mewujudkan layanan inklusi, karena harus melibatkan seluruh pihak.
“Wali kota saya harap tetap semangat meski langkahnya tidak cepat tercapai. Karena memang mewujudkan layanan inklusi itu butuh kekuatan tekad kita,” kata penyandang disabilitas yang mampu menyelesaikan pendidikan doktoral di School of Health Science and Social Work, Griffith University Australia pada tahun 2022.
Menurut peraih gelar Master of Arts dari International Institute of Social Studies of Erasmus University Rotterdam, Belanda , untuk menjadi kota inklusi, pemerintah harus mulai menyiapkan warga.
“Supaya masyarakat siap memberikan ruang (bagi difabel). Kemudian mempersiapkan dunia usaha (agar tidak diskriminatif terhadap difabel) dan seterusnya,” kata lulusan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
BACA JUGA:
- Balikpapan Menuju Kota Inklusif - ibukotakini.com
- Enam Kelurahan di Balikpapan Bentuk Kelompok Disabilitas - ibukotakini.com
Suharto mengapresiasi keberadaan Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang diharapkan menjadi jembatan penyandang disabilitas bisa bekerja di sektor formal.
Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, yang mengawali karirnya sebagai penulis fiksi dan redaktur pelaksana di sebuah media komunitas ini juga berharap ada pihak yang mempersiapkan difabel membangun kewirausahaan, bagi mereka yang suka bekerja sendiri.
Pria yang banyak menaruh perhatian pada isu inklusi sosial, pendidikan inklusif, akses keadilan, perlindungan sosial, ketenagakerjaan inklusif, dan alat bantu, itu mengapresiasi pilot project layanan inklusi di 6 kelurahan.
“Dari situ akan diupayakan agar inklusi benar terwujud. Kalau kasilnya baik dan membawa manfaat tidak hanya bagi difabel, keluarga dan lingkungannya, Pemkot bisa langsung men-scaling up (memperluas) di seluruh kelurahan dan kecamatan di Balikpapan,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan berkomitmen menjadikan Balikpapan kota inklusif. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menegaskan komitmennya memenuhi pelayanan publik yang setara dengan memenuhi fasilitas publik yang ramah terhadap penyandang difabel.
Penegasan ini disampaikan Wali Kota Balikpapan dalam sambutan “Sosialisasi Aksesibilitas Kota Balikpapan kepada Camat dan Lurah untuk Penyediaan Fasilitas Umum Bagi Kalangan Disabilitas”, yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemkot Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli, Kamis, 2 November 2023.
Pemerintah bekerja sama dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (sigab) untuk mewujudkan kota inklusif.
“Pada prinsipnya Pemkot Balikpapan sangat mendukung dan mendorong tersedianya aksesibilitas atau fasilitas bagi difabel pada berbagai sarana publik,” kata Yusri.
Karena pada dasarnya seluruh warga negara punya hak yang setara dalam mengakses pelayanan publik maupun untuk berpartisipasi dalam pembangunan. ***